Kota Kupang, Lensantt.com Ikan Tuna Asal provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini di ekspor ke Negara Amerika selatan selain tuna ikan cakalang juga di expor ke Negara yang sama, “Yang saya tau ikan tuna dan cakalang di ekspor ke Negara Amerika Selatan,” Kata Jabir Marola salah pemasok terbesar Ikan Tuna dan Cakalang saat ditemui wartawan bisnis NTT di pasar Oeba Kota Kupang beberapa pekan lalu.
Dia menuturkan, dalam sehari para nelayan ia pekerjakan dapat menangkap 3 – 4 ton ikan. Sistem penangkapan yang diterapkan lanjut dia, masih memamkai cara tradisional yakni, menggunakan Kapal lampara dan pukat. “Setelah ditangkap ikan tersebut kami berikan ke perusahan ikan kemudian di kirim ke Negara Amerika Selatan,” tambahnya.
Hasil yang didapat Kata Dia, bervariasi sesuai dengan cuaca jika cuaca bersahaabat maka para nelayan bisa mendapat lebih dari target, akan tetapi pada musim-musim tertentu seperti pada musim penghujan maka tangkapan pun berkurang.
Salah satu Pemilik Kapal terbesar dari Kota Kupang ini menjelaskan, untuk menambah hasil penangkapan ia menadatangkan para nelayan dari luar daerah. Starategia yang ia lakukan pun dinilai berhasil terbukti dalam sehari ia berhasil memperoleh 3-4 ton ikan.
Ia menilai, para nelayan kota kupang kurang berpengalaman dalam mengais hasil di lautan pasalnya, sebenarnya pandai menangkap ikan namun, banyak dari mereka yang lebih mempercayai cuaca sehingga pada musim hujan para nelayan ini tidak turun ke laut.
Calon anggota DPRD dari partai Nasional Demokrat (Nasdem) Ini juga mengisahkan, Awalnya ia bergerak dibidang perdagangan namun dirinya sempat bangkrut kemudian dengan susah payah kembali berusaha. Alasan dirinya memilih bisnis perikanan, karena di Kota Kupang banyak potensi ikan akan tetapi para pengusaha tidak dapat memanfaatakan peluang tersebut dengan baik.
Dirinya sangat bersyukur karena dari kerja keras yang ia lakukan dapat membuahkan hasil dan usaha rintisannya itu saat ini sudah berhasil menyerap ratusan tenaga kerja, “Pekerja saya kalau di hitung bisa mencapai ratusan orang, “ tegasnya.
Saat ini dirinya berusaha membangkitkan semangat para pemuda dan nelayan yang ada di bawah kepemimpinannya untuk terus berusaha dengan memberikan ikan tanpa menetapkan harga setelah ikan tersebut berhasil dijual para nelayan ini kemudian disetor seadanya. Sedangkan bagi para pembeli dari luar ia menetapkan harga sesuai dengan kantong para pembeli.
Sejak dirinya merintis usaha perikanan ini belum pernah mendapat bantuan dari pihak pemerintah Kota Kupang maupun Provinsi NTT padahal, sebagai pengusaha ia juga terdata sebagai pemasok ikan terbesar. “Saya berusaha sendiri dan sampai saat ini kami belum pernah terima bantuan untuk topang usaha kami, “ tuturnya. (Ikz/Gal)