More
    HomeNasionalBantah Posetif Corona, Manajemen RSU. W.Z Yohanes: Pasien Berstatus Pemantauan

    Bantah Posetif Corona, Manajemen RSU. W.Z Yohanes: Pasien Berstatus Pemantauan

    Kupang,lensantt.com – warga kota kupang Sempat dihebohkkan dengan postinngan di media sosial soal pasien yang di periksa karena terpapar virus corona.
    Mendengar isu itu Manajemen RSU. W.Z Yohanes Kupang membantah kalau ada pasien yang terkena virus Corona.
    ” Belum ada pasien yang posetif virus corona itu hanya isu,”
    kata Wakil direktur pelayanan RSUD Johanes Kupang, Stef Dhe Soka kepada wartawan, Selasa, 3 Maret 2020.
    Dua pegawai BUMN di Nusa Tenggara Timur (NTT) diisukan mengidap gejala virus corona dan saat ini sedang dirawat intensif di RSUD Prof. dr. W.Z Johanis Kupang.
    Menurut dia, kedua pasien itu masih dalam taraf pemeriksaan dan belum ada hasilnya.” Mudah-mudahan negatif,” kata dia.
    Ia menegaakan, sesuai standar WHO dan Kemenkes pasien yang ada gejala harus diperiksa dan dipantau selama 14 hari.
    Saya minta masyarakat harus mencerna setiap informasi. Info itu harus dipertanggungjawabkan. Kami berkewajiban menangani dua pasien ini, hingga ada kepastian. Mereka belum dipastikan terjangkit virus corona,” ujarnya
    Ia meminta Masyarakat NTT agar tetap tenang dan selalu menjaga kebugaran tubuh.” Virus ini menyerang mereka yang kondisi tubuhnya lemah,” kata dia.
     
     
    Masuk Pemantauan Pasien Di Isolasi
    Karena menderita batuk dan pilek Dua orang warga negara Indonesia yakni, PF dan NY masuk dalam status pemantauan RSU. W.Z Yohanes Kupang.
    “Status mereka masih dalam pemantauan kami sedang memeriksa hidung dan tenggorakan,” Kata  Dokter Spesialis Phatologi Klinik Itha Malawa.
    Ia menegaskan, pemerikasaan dilakukan atas insyatif kedua orang tersebut. Karena setelah kembali dari luar negeri sakit yang diderita tak kunjung sembuh .
    “Mereka di periksa karena insyatif mereka sendiri, kedua orang ini datang ke rumah sakit dan meminta diperiksa,” tegasnya.
    Karena masuk dalam pemanatauan kaya dia, pasien saat ini berada ruang di ruang khusus (Isolasi) untuk dipantau selama 14 hari.
    “Paling lama 14 hari, kita sudah ketahui hasilnya. Keduanya mengaku, bahwa sebelum berangkat ke luar negeri, sudah alami batuk pilek tetapi tidak demam, sehingga untuk memastikan, kita harus kirim sampel ke sana,” katanya.
    Ia mengimbau seluruh warga NTT tidak panik berlebihan terkait informasi ini.
    “Jangan takut berlebihan, pentingkan menjaga kekebalan tubuh dengan hidup sehat,” imbuhnya.
    Insyatif Sendiri
    Sementara itu, dokter spesialis paru, dr. Nickson, selaku penanggungjawab mengaku dua pasien itu saat ini dimasukan ke ruang isolasi natural mekanik.
    Ia mengatakan, kedatangan dua pasien itu atas inisiatif sendiri. Setelah menjalani pemeriksaan, keduanya dirawatinapkan untuk dipantau beberapa hari ke depan. Jika kondisinya memburuk, kata dia, akan dimasukan ke ruang isolasi khusus.
    “Masa inkubasi 14 hari. Meski tidak ada gejala demam, tetapi ditambahkan masa inkubasinya untuk menjaga-jaga,” katanya.
    Saat ini, pihak RSU tengah berkoordinasi dengan Dinkes NTT untuk menindaklanjuti kasus ini.
    “Jangan cemas, pentingkan pencegahan. Siapkan ketahanan tubuh dengan selalu menjaga kebersihan, cuci tangan, olahraga dan hindari kontak langsung dengan pasien yang ada gejala virus corona,” pungkasnya. (Ikz)

    Komentar Anda?

    Izack Kaesmetan
    Izack Kaesmetan
    Owner & Jurnalist LENSANTT.COM, Anggota DPD HPSI NTT.

    Must Read

    spot_img