YOGA Paket Kepercayaan Rakyat Matim Oleh : GasparTanjak

  • Whatsapp

Wartawan Harian bisnis NTT

KATA orang bijak, Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mimpinya sama dengan mimpi rakyat…

Kata-kata ini tidak sekadar jargon bagi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur,Drs. Yoseph Tote, M.Si dan Agas Andreas, SH, M.Hum. Adalah pantas pasangan yang disanjung rakyat Manggarai Timur ini terpilih untuk kedua kalinya menjadi pemimpin di wilayah ‘Congka Sae’ ini.

Lazimnya ajang Pemilukada, gonjang-ganjing soal sosok calon pempimpin menjadi buah bibir di masyarakat. Tidak bedanya dengan PAKET YOGA –tagline untuk pasangan Yoseph Tote- Agas Andreas. Persoalan politik lokal secara politis mulai memanas dan memunculkan nama-nama politisi muda potensial yang siap ikut dalam pertarungan politik di daerah.

Dalam perjuangan dan pergolakan politik yang sedang bergulir antara Pememerintah Kabupaten
Manggararai Timur dengan parapolitisi Manggarai Timur secara khusus telah menjadi sorotan publik baik, lokal maupun nasional, namun kepedulian dan rasa prihatin terhadap masyarakat selalu manjadi tanggung jawab yang menjadi prioritas bagi Pemerintah maupun politisi yang menyatakan diri ingin membawa perubahan secara total untuk kemajuan daerah dan rakyatnya.

Banyak filosofi mengekspresikan gambaran pelaku pembangunan yang tidak serta merta berjalan dengan baik di Matim,namun dalam kesamaan tersebut ada segelintir masyarakat penerima manfaat program pemerintah tanpa sadar ada gejolak perubahan sedikit demi sedikit,sehingga ada bahasa mengatakan perubahan suatu daerah terjadi secara bertahap,hampir sebagaian besar responden mengakui hal itu,dengan demikian Pemerintahan yang dinahkodai oleh Yoseph Tote dan Agas Andreas yang akrab sapa Paket Yoga selama lima tahun berlalu menunjukan kontribusi terhadap masyarakat Manggarai Timur.

Lima tahun telah dilewati pada periode pertama masa kepemimpinan Yoseph Tote dan Agas Andreas,lima tahun pula kedua orang yang dituakan di Matim ini melakukan karya-karya terbaik untuk daerah,putra daerah yang memiliki rasa kepedulian tinggi untuk memajukan daerah,berbagai daya upaya dilakukan serta terobosan untuk meningkatkan aspek-aspek vital pembangunan di daerah Matim yang terkenal dengan potensi pertanian menjanjikan ini,namun diselah perjuangan yang posetif tersebut masih ada rong-rong  kepedihan yang dialami oleh nahkoda yang pernah membuat ekonomi Matim menjadi urutan satu NTT.

Memimpin suatu daerah tidak hanya menjualkepintaran dankehebatan dalam berargumen, akan tetapi  rakyat membutuhkan karya dalam tindakan nyata,hal inilah yang masih minim dilakukan oleh para politisi di Matim,mengkritik itu menjadi hal yang lumrah dalam kehidupan suatu negara dan daerah,namun dibalik kritikkan  harus ada timbal balik dan menjadi catatan sejarah untuk rakyat sehingga ada rasa dimiliki,dicintai dan disenangi oleh rakyat sebagai pemegang keputusan dalam menentukan siapa yang layak memimpin.

Seorang Thomas Alfa Edison membuat malam hari menjadi terang ,menerima penghinaan serta kritikkan yang sangat mengganggu dalam mensukseskan penemuannya,menghadapai masa kritis tersebut Ia hanya berkata “suatu ketika aku akan membuat gelap menjadi terang “ hal itu terbukti hingga sekarang,dan masih ada parah ahli lain yang membuat perubahan pada dunia dan arsip sejarah menjadi lukisan terindah atas karya mereka.

Kalau semua elemen dalam suatu daerah bersinergi untuk membangun daerah tentu tidak ada kepincangan dalam roda pembangunan,Matim yang memiliki PAD ratusan miliar per tahun, tetapi belum mampu menjawab semua kebutuhan masyarakat secara menyeluruh. Ada kepentingan yang terselubung yang menjadi ‘”biang kebingungan” pemimpin daerah yang mengatasnamakan rakyat, tradisi yang sulit ditinggalkan oleh orang pintar didaerah sedang merangkak tersebut.

Ditengah gonggongan para peduli masyarakat Matim, disela itu pula kedua sosok pemimpin yang dikenal paket Yoga. Kepercayaan masyarakat Matim terhadap Paket Yoga tidak
luntur dan tetap terpatri dalam hati sanurabari rakyatnya. Hal itu telah terbukti pada Pemilu Kepala Daerah Manggarai Timur, 5 Agustus 2013 lalu, yang mana dalam putaran pertama Paket inkamben menang telak. Kemenangan paket Yoga  dalam Pemilu Kepala Daerah merupakan titik awal bocornya instalasi persoalan yang membelenggu dan dialami rakyat di masa kepemimpinan lima tahun terlewati.

Disisi lain, ternyata kita sadari bahwa memang ada perubahan yang signifikan terjadi di asyarakat, tetapi masih ada ketidakpuasan dalam berpolitik, maka semua argumen atau alasan menjadi momen yang terperangkap dalam politik etis, namun tidak berdampak positif pada apa yang disuarakan.

Regenerasi pemimpin untuk masa depan daerah ini telah terhipnotis oleh sebuah emosional politik dan merasuki setiap pemikir tokoh muda yang kompeten terhadap daerah. Jika Anda menjadi pemimpin niscayakah dalam seketika perubahan apakah akan terjawab? Sebuah proses yang telah dikolaborasi dalam program kerja, baik  jangka panjang maupun jangka menengah dan menjadi pilot projek bagi kemajuan suatu daerah.

Apa makna dibalik semua kritikan, sindiran,cacian dan cemohan bagi Pemerintah? Berpikir positif dan bertindak kreatif adalah solusi dalam mengatasi masalah rakyat dan tanggungjawab untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan rakyat Manggarai Timur yang lebih bermartabat, teantunya kita bersepakat untuk tidak menjadi pengkhianat dan penghambat sebuah pembangunan daerah yang telah menjadi “ibu pertiwi dan tumpah darah kita.” Ini dosa siapa dan ini salah siapa, tetapi yang pasti kita emua harus berpikir cepat dan berbuat yang terbaik dalam  mendukung pemimpin yang mendapat kepercayaan rakyat dan restu leluhur untuk menjadi semboyan keutuhan dan persatuan orang Manggarai.

“Muku Ca puu neka woleng curup,Teu ca ambok neka woleng lako” semboyan  keutuhan dan kesatuan untuk orang Manggarai. Bahkan kalimat isyarat ini sering juga dipakai oleh para politisi Manggarai yang mau menjadikan dirinya dihormati sebagai pemimpin rakyat. Sayangnya pesan leluhur ini telah mulai sirna terbawa oleh sikap dan emosional politik yang tidak sehat oleh sementara politisi di Matim.

Proses regenerasi dan kaderisasi di daerah ini akan bingung dengan istilah sekarang yang tidak berlandaskan pada  filosofi dari para leluhur, maka   jangan heran kalau kedepannya tidak ada pemimpin yang memiliki rasa kepedulian terhadap rakyat Matim sebagai akibat adanya pergeseran nilai kepercayaan yang dilandasi oleh nilai-nilai filosofi dari leluhur kita.Kepercayaan Masyarakat terhadap aket Yoga untuk memimpin pemerintahan  lima tahun kedepan bukanlah suatu proses politik yang karbitan dan tidak hanya sekedar memilih karena konstituen mengenal Yosep Tote sebagai Bupati dan gas Andreas sebagai Wakil Bupati yang pernah memimpin Matim ataukah paket Yoga yang  dikenal dan disayangi oleh masyarakatnya? Karisma yang dimiliki dalam kepemimpinan yang setiap pribadi adalah suatu prosaes yang diwahyukan Tuhan sejak dibentuk dalam rahim ibunya, akan tetapi kemampuan mengelola kharisma kepemimpinan itu setiap pribadilah yang akan membentuknya.

Pemimpin merupakan ruang atau tempat menyimpan keluhan dan persoalan rakyat. Seorang olitisi sudah tercatat dalam sejarah kepemimpinan Yesus yang telah berbuat baik tetapi disalahkan, tidak berbuat sesuatu dianggap bodoh. Memberi kehidupan pada tanaman itu lebih mulia daripada mencari kesalahan terhadap orang yang telah menanamnya dengan proses menerima  kepercayaan untuk memimpin rakyat yang memilihnya.

Sejarah telah tertulis  bahwa tongkat kepemimpinan Kabupaten Matim masih dipegang kendali oleh paket Yoga untuk lima tahun kedepan. Hal ini merupakan luapan emosional masyarakat sebagai suatu kepercayaan untuk membawa daerah ini ke arah yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Rakyat  tidak buta dalam menentukan pilihannya dan  rakyat akan memilih karena merasakan hasil karya pemimpinya. Rakyat akan memilih pemimpin yang mimpinya sama dengan mimpi rakyat, sehingga mampu memberikan perubahan menuju keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Manggarai Timur.

Komentar Anda?

Related posts