Kota Kupang, lensantt,- Sekitar 250 orang yang terdiri dari tokoh masyarakat asal Sumba Barat Daya, Pemuda Sumba Se-Jabodetabek, dan LSM PADMA, melakukan aksi damai di Kantor Depdagri, Jl. Merdeka Utara No.7, Jakarta Pusat (9/1). Dalam pernyataan sikapnya, mereka menyatakan mendukung dan mendorong Mendagri Gamawan Fauzi untuk segera mengeluarkan Surat Keputusan dan melantik Markus Dairo Talu, SH dan Drs. Ndara Tanggu Kaha (MDT-DT), sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya (SBD), periode 2013-1018.
Para tokoh masyarakat Sumba Barat Daya ini, juga menyatakan mendukung penuh DPRD Kabupaten Sumba Barat Daya untuk menggelar Sidang Paripurna Istimewa dengan agenda pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih yaitu atas nama Markus Dairo Talu, SH dan Drs. Ndara Tanggu Kaha.
Sedangkan, untuk mengamankan pelaksanaan pelantikan tersebut, para tokoh masyarakat mendesak Polri dan TNI untuk berperan aktif dalam menciptakan situasi yang kondusif, agar acara pelantikan tersebut bisa berjalan dengan lancar, tertib, dan aman.
Para pendemo juga menghimbau agar masyarakat Sumba Barat Daya di mana pun, khususnya di Sumba Barat Daya, agar tetap menjaga semangat kekeluarga dan persaudaraan. “Dalam Pemilukada lalu, kita mungkin memiliki pilihan politik yang berbeda. Namun kami menghimbau semua masyarakat Sumba Barat Daya agar tetap bersatu dan bersahabat, sebab hanya dengan itulah kita bisa membangun Sumba Barat Daya yang lebih maju ke depan”, tegas mereka dalam pernyataan sikap yang diterima wartwan di Kupang.
Aksi damai itu dilakukan sehubungan belum dilantiknya pasangan Markus D Talu dan Ndara Tanggu Kaha sebagai bupati dan wakil bupati Sumba Barat Daya periode 2013-2018. Padahal dalam rapat pleno KPUD Sumba Barat Daya pada 10 Agustus 2013 telah menetapkan pasangan Markus D Talu dan Ndara Tanggu Kaha sebagai pemenang pada Pemilukada Sumba Barat Daya yang berlangsung pada 5 Agustus 2013.
Keputusan KPUD Sumba Barat Daya itu sempat digugat oleh pasangan Kornelis Kodi Mete dan Daud Lende Umbu Moto di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, namun melalui keputusan nomor 103/PHPU.D-IX/2013 ikut menguatkan keputusan KPUD Sumba Barat Daya yang memenangkan Markus D Talu dan Ndara Tanggu Kaha. Dijelaskan, pada tanggal 29 November 2013, pasangan Markus D Talu dan Ndara Tanggu Kaha, juga memenangkan gugatan di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang menyebabkan anggota KPUD SBD, yakni Marianus Lota Bili dan Octavianus Radjahdan serta ketua Panwaslu SBD Moses Gheda Bokol dipecat dari jabatan mereka.
Namun dengan dalih masih ada masalah administrasi dan sengketa hukum yang belum selesai, Gubenur NTT Frans Lebu Raya enggan mengusulkan Markus D Talu, SH dan Drs. Ndara Tanggu Kaha ke Mendagri untuk dilantik sebagai bupati dan wakil bupati terpilih. Sejauh ini, tulis para pendemo, Mendagri sudah tiga kali menyurati Gubernur NTT Frans Lebu Raya untuk segera mengusulkan calon bupati terpilih untuk segera dilantik menjadi bupati SBD. (Ikzan)