More
    HomeEkbisDihantam Badai Seroja, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Pastikan Hasil...

    Dihantam Badai Seroja, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Pastikan Hasil Panen Tahun ini Meningkat

    Kota Kupang-Lensantt.com, Kepala Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Timur, Lecky Frederich Koli, S.TP memastikan hasil panen NTT tahun 2021 meningkat. Pada April 2021 lalu, NTT diterjang badai siklon tropis Seroja yang memporakporandakan berbagai sektor, terutama sektor pertanian. Bagi sebagian orang peristiwa ini tentunya membawa dampak buruk pada sektor tersebut.

     

    Namun, Leky Frederick menepis anggapan tersebut. Badai Seroja tidak membuat hasil panen NTT menurun melainkan terus meningkat.
    Dia menyampaikan dengan tegas hasil panen tahun ini mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat berdasarkan kondisi harga pangan di pasar.
    “Hasil panen tahun ini meningkat, indikatornya itu kalau harga pangan di pasar mulai mahal atau langka artinya pangan tidak ada,” ucapnya pada Selasa (5/10).

    Menurutnya, masyarakat yang dapat menemukan bahan pangan dengan mudah dan harga normal, menandakan adanya penyaluran hasil panen yang berjalan baik.

    Dia mengatakan, pemerintah segera melakukan perbaikan dan rehabilitasi terhadap daerah-daerah tani yang terdampak siklon Seroja, sehingga pada April sampai Mei, petani sudah mulai menanam bahkan saat ini sudah ada yang memanen.
    “Kita melakukan perbaikan untuk bisa ada pemulihan, ada rehabilitasi, menyiapkan bahan-bahan tanam supaya petani bisa berproduksi. April-mei sudah mulai kerja, sekarang sudah mulai panen,” katanya.

    Hal senada disampaikan Netalia Benestolen (72) seorang petani di Kelurahan Oepura, Kota Kupang. Netalia menyampaikan badai Seroja membuat sebagian besar padi garapannya gagal panen, ini disebabkan oleh banjir dan angin kencang kala itu yang merendam dan menghancurkan tanamannya.

    Netalia Bestolen (kanan) saat diwawancarai di kediamannya, Jalan Amabi, Kelurahan Oepura, Kota Kupang.

    “Ada banjir masuk jadi bikin rusak separuh” tuturnya. Namun, selang beberapa waktu pasca badai tersebut, Netalia mendapatkan bantuan bibit tanam dari pemerintah “Bibit-bibit ada dari kantor lurah, dapat buncis dan kacang panjang” sambung Netalia.

    Dia juga menilai harga jual sayuran saat ini berjalan normal walaupun sempat mengalami penurunan yang merugikan dirinya “Sayur pertama kali bulan Agustus itu harga menurun. Habis panen, eh harga turun. Jadi rugi juga. Tapi sekarang sayur harga sudah normal” tungkasnya.
    Dengan adanya ketersediaan dan kesiapan pemerintah provinsi serta peran para petani yang berproduksi, hasil panen yang baik dapat menjaga stabilitas stok pangan NTT tercukupi.
    (Resti Seli)

    Komentar Anda?

    Izack Kaesmetan
    Izack Kaesmetan
    Owner & Jurnalist LENSANTT.COM, Anggota DPD HPSI NTT.

    Must Read

    spot_img