More
    HomePolitikBerkah  RSM Untuk Komunitas Camellian

    Berkah  RSM Untuk Komunitas Camellian

    Maumere,lensantt.com – Tidak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa kotoran 10 ekor babi piaraan komunitas seminari Ordo Camellian di Nita, Maumere, Flores,NTT kemudian bisa menjadi berkah.

    Pikiran mereka terbuka, berkat ada niat keluarga besar Marsekal Muda (Purn) Robert Soter Marut (RSM) untuk memberi bantuan biogas, teknologi yang mentransformasi kotoran ternak menjadi energi.

    Usai melalui sejumlah proses, bantuan satu unit biogas itu akhirnya diresmikan pada Selasa, 19 Desember 2019.
    Robert bersama isterinya, Emy Soe hadir dalam acara itu, di mana secara resmi dilakukan serah terima kepada Camellian Social Center (CSC), lembaga yang akan mengelolahnya.

    Romo Andy, Ketua CSC melalui pesan WhatsAp kepada media in, Rabu (20/12/2017) mengatakan, meski baru sebulan digunakan, “tetapi kami sudah bisa merasakan keuntungan” teknologi tersebut.

    Dengan biogas, kata dia, kini mereka bisa menghemat sekitar sepertiga dari pengeluaran untuk membeli minyak tanah, bahan bakarkompor minyak, demi memenuhi kebutuhan konsumsi 55 total anggota komunitas.

    “Sebelumnya, setiap hari kami pakai 10 liter minyak tanah. Sekarang, kami bisa kurangi menjadi kurang lebih 6-7 liter per hari. Sisanya dengan biogas,” katanya.
    Ia menjelaskan, biogas juga memnjadikan lingkungan bersih.

    “Kotorannya juga tidak  tercecer karena langsung masuk ke septik tank untuk biogas. Jadi, secara sanitasi juga menguntungkan,” katanya.

    Tak ada yang kemudian sia-sia dari kotoran babi, karena kata dia, sisa dari biogas masih bisa dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair.

    “Kami gunakan itu untuk memupuk sayur-sayuran  di sekitar gedung seminari,” ungkapnya.

    Merasakan beragam manfaat tekonologi ini, kata Pater Andy, mereka pun berniat mengembangkannya.

    “Biogas ini akan sangat membantu keluarga-keluarga berekonomi lemah di kampung-kampung,” ujarnya.

    Dalam jangka panjang, jelas dia, mereka berencana menjadikannya sebagai program untuk mendukung ekonomi rumah tangga para penerima bantuan perbaikan gizi, yang merupakan salah satu program CSC.

    “Hal ini tentu masih cukup jauh, tetapi kami selalu berdoa dan berpikir positif untuk bisa merealisasikannya,” jelasnya.
    Ia pun berharap, keluarga RSM juga membuka mata banyak pihak untuk mengembangkan teknologi ini dengan menginisiasinya di tempat lain.

    Hal ini, kata dia, akan sangat membantu lebih banyak lagi keluarga-keluarga kurang mampu di NTT.

    “Keluarga RSM sudah membuka mata kami. Banyak terima kasih untuk mereka, juga Bapak  Adi Lagur dan Nus Lagur yang memasang intalasi biogas ini,” imbuhnya.

     

    Sebagai tarekat religius yang bermisi di bidang kesehatan, Ordo Camillian melalui CSC berjuang untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, tidak saja melalui perawatan tetapi juga pencegahan penyakit, antara lain dengan program perbaikan gizi sejak dini dan usaha peningkatan taraf ekonomi keluarga-keluarga yang kurang mampu.
    Untuk sementara, kata Pastor Andy, semua kegiatan dilakukan di seminari, sambil menanti perampungan pembangunan gedung CSC yang ditargetkan tuntas pada bulan Mei tahun depan.

    Pelayanan di bidang pendidikan, kata dia, antara lain beasiswa bagi anak-anak TK, SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa.

    “Kami beri bantuan uang sekolah dan buku, juga bantuan pakaian seragam di awal tahun ajaran,” terang pastor Andy
    Sementara untuk anak-anak PAUD dan juga balita, jelasnya, dia, setiap bulan ada bantuan perbaikan gizi berupa bubur kacang dan setiap bulan membagi susu.

    “Sampai saat ini, sudah ada lebih dari 300-an anak yang dibantu CSC untuk perbaikan gizin. Ke depannya kami berencana untuk membantu lebih banyak lagi, jika kami bisa,” katanya.

    Selain itu, tambahnya, CSC juga membantu rehabilitasi pasien sakit jiwa, khususnya yang laki-laki.

    Bentuknya, kata dia, dengan menyediakan rumah tinggal yang layak, dimana mereka bisa bergerak bebas, menyediakan makan minum, merawat serta mengunjungi dan memberi pendampingan rohani maupun psikologis.

    “Sampai saat ini, baru dua orang yang kami bangun rumahnya. Namun, kami bertekad untuk membangun lebih banyak lagi rumah-rumah seperti itu untuk pasien-pasien lain,” tambahnya.

    Dikatakannya, CSC juga berat memperluas karyanya dengan membuka fisoterapi untuk anak-anak penyandang disabilitas, terutama dari keluarga mampu.

    “Jika gedung CSC sudah jadi, kami berencana untuk melangkah ke sana,” tegasnya.(ikz)

    Komentar Anda?

    Izack Kaesmetan
    Izack Kaesmetan
    Owner & Jurnalist LENSANTT.COM, Anggota DPD HPSI NTT.

    Must Read

    spot_img