Kupang, lensantt.com – Meawabahnya Covid-19 diseluruh dunia, maka banyak pula aktifitas yang terhambat. Salah satunya adalah kegiatan donor darah.
Kendati Angka Covid-19 meningkat di Kota Kupang kegiatan donor darah secara sukarela secara rutin cukup berkurang.
pasalnya banyak masyarakat masih enggan untuk melakukan kegiatan di tempat umum lantaran anggka Covid-19 yang sedang tinggi.
“Namun ada hal yang positif juga, donor plasma konvalesen untuk pasien yang terpapar Covid-19 di Unit Transfusi Darah PMI Povinsi NTT sudah dilayani sejak awal Covid-19. Selama ini keterpenuhan plasma konvalesen untuk para penderita Covid-19 sudah terpenuhi” jelas dr. Jefferey Jap. M.Kes selaku Wakil Ketua UTD PMI Provinsi NTT saat ditemui di Markas PMI Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (25/10).
Hal ini bisa terjadi karena adanya rasa kepedulian terhadap sesama manusia dari para penyintas, sehingga begitu ada kebutuhan plasma konvalesen, maka mereka akan menyebarkan informasi tersebut dimedia sosial, bahkan para penyitas Covid-19 ini juga mempunyai grup untuk saling membantu pasien lainnya yang membutuhkan plasma konvelesen.
Sementara untuk donor darah rutin secara sukarela sendiri nampaknya menurun, sehingga pihak UTD PMI Provinsi NTT menerapkan sistem donor pengganti “donor pengganti disini maksudnya, keluarga dari pasien yang membutuhkan darah yang mencari pendonor darah untuk mengganti pasokan darah yang tersedia di PMI” lanjut beliau.
Mias Koby, salah satu pendonor rutin di UTD PMI mengaku bahwa “selama masa pandemic Kak tetap donor, tapi bukan donor plasma konvalesen, kak lebih sering donor trombosit atau orang biasa bilang donor afresis” jelasnya (26/10).
Walaupun mendonorkan darahnya pada saat pandemic, Ia mengaku bahwa tidak perlu cemas dengan terpapar Covid-19 yang penting tetap mematuhi potokol kesehatan agar aman. Ia juga menjelaskan terakhir kali ia mendonor darah pada tanggal 9 Oktober lalu untuk membantu penderita leukimia akut yang membutuhkan 10 kantong darah.
Saat ditanyai bagaimana upaya PMI untuk meningkatkan kepedulian masyarakat agar rutin mendonorkan darah dr. Jefferey Jap menjelaskan bahwa “untuk mendorong masyarakat agar mau mendonor pihak PMI hanya bisa melakukan sosialisasi dan terus menghimbau bahwa satu tetes darah Anda bernilai untuk nyawa sesama Anda” jadi itu juga bergantung dari rasa kemanusiaan dari masyarakat untuk rutin mendonorkan.
Sementara untuk Mias Koby Ia mengaku bahwa “intinya semangat dan terapkan prinsip kalau masih bisa donor ya donor, toh itu bisa membantu orang”.
Penulis : Eva Nambut