Warga  Dan Camat Di Kabupaten Sabu Raijua  Mengaku Tambak Garam Rusak Sebelum Badai Tornado

  • Whatsapp
Kupang, lensantt.com – Informasi di Pulau Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) bahwa belasan hektare (Ha) tambak garam di Pulau Raijua rusak diterjang Tornado tidak benar. Pasalnya, tambak garam di daerah itu sudah rusak sejak Januari 2019 lalu.
“Tambak garam di Raijua sudah rusak sebelum diterjang tornado pada 1 Maret 2019 lalu,” kata Nando, warga Raijua kepada media ini, Minggu, 10 Maret 2019.Di Raijua terdapat 30 ha tambak garam sudah tidak terurus hingga rusak, akibat diterjang angin timur pada Januari 2019 lalu. 
Selain itu, tambak dibiarkan kering, tidak diisi air, sehingga mudah diterpa angin.

“Bahkan hampir semua tambak tidak ada lagi mesin pompa air yang baik dan juga mengalami kesulitan bahan bakar solar,” katanya.

Kerusakan tambak di Sabu bukan hanya di Pulau Raijua, seperti yang beredar di media whats app (Wa), tapi juga di kecamatan lain seperti Liae,  Mehara dan Sabu Timur. “Malah bukan hanya tambak yang rusak, tetapi garam yang sudah dikemas dalam karung dibiarkan rusak diguyur hujan,” katanya.

Dia mengakui adanya angin kencang yang melanda daerah itu pada 1 Maret 2019 lalu di laut. Bencana itu tidak sampai daratan dan merusak pemukiman warga. “Hanya di laut, tidak sampai ke darat,” katanya.

Hal senada diakui Camat Raijua, Titus Duri bahwa tambak garam di Raijua sudah rusak sejak Januari 2019 lalu, karena terakhir berproduksi pada Desember 2018. Setelah itu, tambak garam itu dibiarkan terlantar. “Sebagian

Bencana tornado yang melanda Raijua pada awal Maret 2019 lalu, kata dia, memperparah kerusakan di tambak garam itu. “Kayu-kayu di tambak juga patah dan rusak. Jika mau digunakan lagi harus dibangun baru,” katanya.

Tambak garam di Sabu

Pada 2017, Pemerintah Sabu Riijua sempat memanen dan menjual garam dengan harga yang sangat tinggi mencapai puluhan miliar.  Namun pada 2018, seluruh tambak garam di Sabu Raijua rusak, karena tidak terurus. ( ikz)

 

Komentar Anda?

Related posts