Sepenggal Doa Pekerja Seks Untuk Sang Anak

  • Whatsapp

Kupang,lensantt – Semua wanita didunia tidak pernah meminta untuk dilahirkan sebagai Wanita Pekerja  Seks (WPS) namun, karena kerasnya hidup membuat mereka harus melakoni pekerjaan tersebut kendatipun terkadang harus menitihkan air mata saat melayani para lelaki hidung belang.
Sebenarnya, para WPS ini  juga punya mimpi-mimpi indah seperti ingin menikah dan mengasuh anak-anak akan tetapi mimpi-mimpi itu hanyalah bayang-bayang yang tak kunjung tercapai.
Sebagian dari para WPS ini , sudah berkeluarga dan mempunyai anak. sebagai seorang ibu tentunya mereka mempunyai doa untuk kebahagian dan kebaikan anak-anak yang keluar dari rahim  mereka.
Mawar (Bukan nama sebenarnya),  adalah salah satu  dari ratusan WPS yang ada di Kota Kupang, dia (Mawar) juga mempunyai doa yang selalu ia panjatkan kepada sang pencipta.
” Ya Tuhan, berikan Anak-anak ku kebaikan, kemurahan, dan rejeki sehingga saat mereka dewasa nanti mereka menjadi orang yang berhasil Tuhan kalau memang ini jalan yang engkau berikan kepada hamba biarlah hambalah yang menjalani ini sendiri,”  Ini Doa saya Kak yang selalu ia panjatkan kepada yang maha kuasa saat bangun maupun sebelum tidur kata mawar kepada warta Aids.
Mawar yang ditemui warta Aids dikantor Komisi Penanggulangan Aids Propinsi  NTT mengisahkan, tahun 2004 silam ia harus menerima kenyataan pahit karena rumah tangga yang telah dibina bertahun-tahun tahun hancur dan suami yang telah ia percaya sebagai imam itu pergi meninggalkan dirinya dan anak semata wayang mereka.
Setelah ditinggal suami, mawar memilih untuk kembali ke ibu yang telah menjadi janda setelah karena mawar adalah anak tunggal maka otomatis iapun menjadi tulang punggung keluarga,  untuk menutupi kebutuhan keluarga mawar tidak sungkan melakukan pekerjaan apapun,”Saya tidak malu kerja apapun yang penting halal,” ungkap mawar dengan senyuman.
Karena hanya berijasah SMA, Mawar harus mendapat gaji  yang pas-pasaan  dengan uapah itu otomatis  tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari namun mawar mencoba bertahan dengan pekerjaan yang dilakukan.
Pada bulan April tahun 2005, mawar diterpa musibah anak semata wayang dan ibunya  jatuh sakit sehingga harus dirawat secara intensif oleh dokter Cewek 25 tahun ini pun kebingungan untuk mendapatkan biaya berobat.  Akhinya mawar pun memutuskan untuk meninggalkan ibu dan anaknya menuju ke ibukota jakarta,”Keputusan yang berat memang tapi apa mau dikata saya harus lakukan itu demi ibu dan anak saya,” tutur wanita berparas cantik ini.
Tak disangka baru beberapa hari di jakarta ia bertemu dengan seorang ibu yang menawarkan pekerjaan sebagai purel di sebuah Bar kepada mawar karena tuntutan hidup tanpa berpikir panjang ia  langsung menerima tawaran tersebut.
Selama 6 bulan ia menjalani hari-harinya sebagai purel  dirinya harus menemani setiap pengunjung dan menuangkan minuman kedalam gelas sebenarnya hal itu bertentangan dengan nurani tapi ia mencoba tetap tersenyum saat menemani para tamu.Kendatipun bekerja sebagai purel, mawar mengaku, dirinya berjanji untuk tidak akan memberikan tubuhnya kepada laki-laki manapun.
Mawar terus melakoni pekerjaannya sebagai purel dan dengan komitmen dalam dirinya untuk mempertahankan tubuhnya. dalam perjalanan pekerjannya. lanjut mawar, ia bertemu seorang laki-laki tampan mereka pun menjalin hubungan serius bahkan, sempat menikah dan dikarunia seorang anak laki-laki  Tapi sayang setelah menjaani rumah tangga mawarpun kembali di ditinggalkan bahkan, ia juga dituduh kalau menjebak pria itu untuk dinikahi.
Karena putus asa, mawar harus membuang jauh-jauh komitmennya dan memutuskan untuk menjual tubuhnya demi mendapatkan uang,”Saya benar-benar putus asa, jadi saya putuskan untuk jadi WPS , toh memang masyrakat dan lingkungan saya juga menganggap saya pelacur, dari pada basah sekalian mandi saja,” kata mawar.
Tuntutan hidup dan persaingan yang kian berat,  Tahun 2008  mawar coba mencari berkat di luar jakarta, Kota Kupang menjadi tujuan utama mawar tanpa berpikir mawar menuju kota karang ini dan menjadi WPS hingga saat ini.
Mawar mengaku, kalau sampai saat ini ibu anak dan seluruh keluarga yang berada di kampung tidak pernah mengetahui apa pekerjaan mawar,” mereka tidak pernah percaya kalau saya WPS,” ungkapnya.
Di akhir wawancara mawar hanya meminta, kepada masyarakat supaya jangan pernah mendiskriminasi para WPS karena bagaimanapun WPS merupakan anugrah Tuhan seperti manusia yang lainnya.
Wanita Pekerja Seks  Adalah Pahlawan Keluarga
Semua manusia mempunyai cara  tersendiri untuk mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Pekerja Seks  juga meruapakan salah satu pekerjaan yang dilakoni oleh sebagian orang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Banyak nada miring yang keluar dari masyrakat soal pekerjaan ini akan tetapi sebenarnya Wanita Pekerja Seks (WPS) ini rela melakoni pekerjaan ini untuk membantu keluarga untuk itu para WPS ini pantas di beri gelar Pahlawan keluarga.
“Wanita Pekerja Seks jangan dipandang sebelah mata karena mereka adalah pahlawan keluarga,” Kata Lia Salah Satu Anggota Organisasi pekerja seks seluruh Indonesia (OPSI) kepada warta Aids di kantor KPAP NTT beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, sebagian masyarakat selalu menggap pekerja seks merupakan pekerjaan yang haram padahal, mereka para WPS rela melakukan hal itu tentunya dengan berbagi alasan diantaranya, keterbataasan ekonomi,pendidikan yang rendah dan alasan lainnya.
Ia menegaskan, tidak seorangpun wanita didunia ini yang menghendaki terlahir sebagai pekerja seks tapi dengan alasan tersebut mereka terpakasa menikmati profesi sebagi WPS,”Coba tanya semua wanita didunia siapa yang mau terlahir sebagai pekerja seks,” tegasnya.
Wanita berdarah jawa ini dengan tegas mengatakan, stigma kalau mereka adalah “Sampah” masyarakat  sebenarnya tidak benar karena WPA juga mempunyai kelebihan-kelenbihan yang belum diakomodir.
Dia mengakui kalau masih banyak tindakan diskriminasi dari masyarakat, namun mereka tidak pernah menghiraukan semua itu karena dalam benak mereka (WPS) hanya mendapatkan uang untuk memenuhi semua kebutuhan hidup.
Menurut dia para pekerja Seks hanya mempunyai satu harapan yakni, mendapat penngakuan bahwa mereka sama seperti masyrakat yang lainnya untuk itu pemenrintah seharusnya mengeluarkan regulasi yang berpihak pada WPS sehingga mereka juga mempunyai hak yang sama,”Kami butuh pengakuan kalau kami juga sama dengan masyarakat yang lain,” tegasnya.
Terkait dengan penyebaran Hiv dan Aids Lia menjelaskan, mereka sebagai populasi kunci sering diisukan sebagai penyebar Hiv dan Aids padahal, penyebaran virus HIV dan Aids tidak hanya dari hubungan seks,”Tidak semua penyebaran Hiv dana Aids dari hubungan seks,” kata dia. (ikzan)

Komentar Anda?

Related posts