Sepenggal Cerita Ray Fernades Di Warung Padang

  • Whatsapp

Kupang,lensantt.com – Sosok pemimpin muda Raymundus Fernades memang seolah tak pernah dilupakan. Bupati dua periode ini menjadi begitu familiar bagi masyarakat NTT. Kisah politisi sederhana ini menjadi cerita panjang di kancah politik provinsi NTT.

Pertemuan dengan Bupati TTU dua Periode tersebut, seolah menjadi pertemuan yang begitu bermakna karena banyak cerita  yang disampaikan oleh Ray Fernandes tentang perjuangan menjadi seorang bupati dengan menggunakan kendaraan politik berlambang kepala banteng tersebut.

Kisah politisi asal Partai Partai Demokrasi Indonesia (PDI) perjuangan ini terkuak di sebuah warung padang sederhana “kartika raya” Kefa, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). “Saya tidak ingin berpolitik dengan membunuh kita boleh “ Sepenggal kalimat ini pun menjadi awal cerita Ray fernandes tentang poltik dan kepemimpinannya.

 Menurut dia, bermain diranah politik tidak segampang yang di bayangkan aksi sikut-menyikut untuk mendapatkan yang diinginkan sering terjadi. Namun, sebagai politisi ia telah berkomitmen untuk mendahulukan hati nurani.

“Politik itu tidak harus membunuh politik harus menggunakan hati nurani maka semua yang di rancang pun akan berhasil, “ kata dia.

Ray Fernandes yang saat itu berpenampilan sederhana hanya  menggunakan Kaos Berkerak berwarna merah, celana jeans dan sandal Swalow mengakaui, kalau dunia politik itu memang keras “ Tak kawan yang sejati dan tak ada satu musuh pun yang abadi,” semua bisa berubah dalam sekejap.

“Politik itu keras kawan bisa saja menjadai lawan dan alawan pun bisa beruabah menjadi kawan,” tegasnya.

Percakapan antara fernades dan Awak media online pun semakin melebar hingga ke pusaran Pemilihan Gubernur 2018 mendatang. Menurut Dia, sampai saat ini Pihak DPP PDI Perjuangan belum menetukan siapa yang bakal diusung.

Bahkan lanjut dia dari informasi yang ia peroleh dari sekian nama yang di kirim ke pusat. Raymundus Fernandes tidak termasuk dalam rekomendasi DPD PDI perjuanagn NTT namun, dirinya akan terus bekerja pasalnya, itu masih sekedar informasi .

“Dari sekian nama yang dikirim ada tiga nama yang direkomendasi  dan informasi nama saya tidak ada dalam rekomendasi tersebut, namun saya akan tetap bekerja biarlah proses penjaringan calon berjalan sesuai mekanisme partai,” tegasnya.

Pemimpin  Muda, energik yang mengawali langkah pollitik dari Gedung DPRD TTU mempunyai cara tersendiri dalam mendekatkan diri dengan masyarakat. Dia lebih memilih untuk mendatangi titik-titik tersulit dan mendengarkan aspirasi masyarakat.

Untuk mendatangi para konstituen yang dinilai terisolasi, ia sering menggunakan mobil Pick Up dan membawa membawa sejumlah bantuan pangan untuk masyarakat. “Saya suka mendatangi titik tersulit di semua kabupaten, saya dengar aspirasi masyarakat sambil membawa sedikit bantuan untuk masyrakat,” kata dia.

Dia mengisahkan, Jauh sebelum para kandidat bakal calon Gubernur NTT menerobos kabupaten-kabupaten di NTT ia telah Ray Fernandes telah berkeliling sendirian untuk menampung aspirasi masyarakat di hampir seluruh pelosok Flobamora dan juga  memperkenalkan diri kepada rakyat NTT.

Hal yang dilakukan itu, membuat Nama Ray Fernandes melekat di hati masyarakat sekalipun seolah tidak tersentuh oleh pemberitaan media. Padahal itu jualan politik yang laris disaat rakyat mendambakan seorang pemimpin yang benar-benar mempraktekkan hidup sebagai petani dan peternak.

ketimbang mereka yang hanya jualan isu semata untuk mengelabui mata rakyat. “Saya sudah berkeliling NTT, “ Pungkas fernandes.

Diakhir cerita pria humuris ini mengatakan, ia mendapatkan nilai posetif perjalanan politik yang dilakukan karena tali persaudaran yang dulunya sempat kendor kembali dapat dirajut. Menurut dia, setelah berkelililing di daratan timor ia menemukan banyak saudara yang dulunya tidak dikenal.

“saya mendapat nilai posetif saudara-saudara dari garis keturunan ibu saya akhirnya kembali dirajut,” ungkapnya. (ikz)

 

Komentar Anda?

Related posts