PIP Diantara Hati Nurani Dan Kepentingan

  • Whatsapp

Kupang,lensantt.com – Kehadiran Program Indonesia Pintar (PIP) di Kota kupang ternyata menjadi polemik.  sebagian menentang habisan-habisan agar beasiswa tersebut tidak semua tersalurkan dengan alasannya masing-masing dan sebagian lagi getol memperjuangan untuk memberikan bantuan kepada para pelajar di Kota Kupang. akhirnya Beasiswa  PIP harus berada di antara hati nurani dan kepentingan para pemimpin didaerah ini

Fenomena yang terjadi di Kota Kupang pun melahirkan banyak pertanyaan,  salah satunya apa yang harus dilakukan oleh para pemimpin di kota ini apakah harus mempertahankan ego?? ataukah membantu mereka yang benar-benar  membutuhkan dana PIP?

Jawaban itu sebenarnya ada pada mereka yang dipercaya oleh rakyat kota Kupang untuk menjadi pemimpin. Namun, siap yang tau apa yang ada dalam benak para pemimpin ini hanya mereka dan Tuhan lah yang mengetahui isi hati mereka.

Dalam perbincangan lepas antara beberapa anggota DPRD Kota Kupang di sela-sela pertemauan di Kantor DPRD Kota Kupang, Pemkot Kupang, Dan Rumah aspirasi beberapa waktu lalu. Salah seorang anggota DPRD Kota Kupang asal partai democrat mengatakan, Kalau sebenarnya kisruh yang terjadi ini hanya karena ada kepentingan karean jika menggun. dan akan hati nurani maka tak akan pernah ada masalah.

“Kawan mari kita  gunakan hati nurani buang kepentingan dulu anak-anak butuh uang ini,” Kata dia.

Jika disimak benar apa yang dismapaikan  Heri Kadja karena  Beasiswa PIP yang dikucurkan oleh pemerintah pusat ini diperuntukan untuk para pelajar di Kota kupang. Kot  Dan bantuan tersebut bukan baru pada tahun 2016 yang bertepatn dengan momen pilkada kota kupang tapi jauh sebelumnya para siswa/i dikota kupang sudah merasakan Beasiswa PIP.

Sebenarnya PIP merupakan terobosan pemerintah pusat untuk mengembangkan pendidikan bagi anak-anak bangsa ini. Karena dengan pendidikan bangsa ini akan menjadi yang cerdas.

Bea siswa PIP menjadi tolak ukur bagi  para pemimpin mereka dalam melayani rakyat kota kupang. Memang benar melayani saat melayani hatus menggunakan hati nurani karena disitulah muncul ketulusan dari sesorang.

Namun kini, Beasiswa PIP telah menjadi perdebatan ego yang tak bisa dihentikan. Dan mudah-mudahan dengan kejadian ini membuka mata masyrakat untuk menilai dengan cerdas saat menjatuhkan pilihan bagi pemimpin Kota ini kedepan.(ikz/redaksi)

 

Komentar Anda?

Related posts