Pertobatan Charles Spurgeon

  • Whatsapp

Seorang tukang sepatu pun yang tidak tahu banyak tentang firman Tuhan dapat memenangkan jiwa seseorang. Seorang hamba Tuhan yang terkenal, Charles Spurgeon dimenangkan oleh tukang sepatu tersebut.

Begini kisahnya. Hari minggu pertama tahun 1850, tidak seperti hari-hari lainnya, jalan-jalan ditutupi oleh salju yang tebal di kota London. Dalam udara dingin yang terasa menembus tulang, seorang remaja berusia 15 tahun sedang berjalan menuju ke sebuah gereja. Remaja itu adalah Charles Spurgeon muda. Dalam situasi seperti itu ia melihat gereja kecil dan kemudian memutuskan untuk memasukinya. Ada kira-kira 10 orang di dalam dan beberapa waktu kemudian jumlahnya mencapai 20 orang. Pendeta yang rumahnya agak jauh tampaknya terhalang oleh salju.

Para pengerja gereja berbisik-bisik seorang dengan lainnya melakukan konsultasi di antara mereka. Kalau kebaktian dibatalkan akan aneh sekali, apalagi itu minggu pertama di tahun yang baru. Akhirnya seorang pengerja yang ternyata adalah tukang sepatu tadi naik ke mimbar dan mulai berkhotbah. Khotbahnya diambil dari Yes. 45:22 dan karena ia tidak memiliki persiapan sama sekali untuk khotbah ia banyak mengulang-ulang ayat tersebut dan sesudah 10 menit ia mengahiri khotbahnya.

Pada saat-saat terakhir ia mengarahkan pandangannya kepada Charles Spurgeon. Karena yang hadir tidak banyak ia tentu mengetahui bahwa anak itu adalah seorang tamu di gerejanya. Ia kemudian berkata: ”Anak muda, engkau kelihatan menderita. Aku katakan kepadamu bahwa dalam hidup ini engkau menderita dan sesudah mati juga engkau menderita kecuali apabila engkau mau mendengarkan firman Tuhan tadi”. Charles Spurgeon tersentak. Ia mengakui bahwa ia merasa menderita dan mencari sesuatu yang bisa meneduhkan jiwanya. Tetapi pernyataan keras di depan jemaat itu tidak menyenangkan hatinya. ”Berpalinglah kepada Yesus anak muda, maka engkau akan diselamatkan, berpalinglah, berpalinglah, berpalinglah!”.

Sesudah keluar dari gereja kecil itu, Charles merasa hatinya diselimuti perasaan sukacita. Saat itu adalah saat seorang remaja memutuskan untuk ikut Kristus. Remaja ini kelak menjadi seorang hamba Tuhan yang dipakai Allah dengan heran memenangkan ribuan jiwa di Inggris. Khotbahnya didengar dan dibaca oleh jutaan orang di seluruh dunia sampai dengan sekarang ini. Bukan khotbah yang indah dari seorang tukang sepatu yang memenangkan Charles Spurgeon, tetapi oleh karena Yesus hadir dalam kebaktian itu. (Anda)

 

Sumber : Suara Pertobatan

Komentar Anda?

Related posts