Menanti Pelukan Hangat Si “Moncong Putih”

  • Whatsapp

Kupang,lensantt.com – Tak terasa masyarakat provinsi NTT kian dekat dengan Pusaran Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT periode 2018-2022. Menarik, melihat dinamika politik yang terjadi saat ini semua kalangan berbicara tentang politik mulai dari Pedagang Kaki Lima (PKL) hingga para elit politik. Padahal, sebagaian dari mereka tidak benar-benar memahami apa itu politik.

Para elit partai pun,  memainkan stategi untuk menyaring figur yang berkompeten dengan harapan figur tersebut  bisa mendapat simpati masyarakat dengan satu tujuan yakni, memenangkan pertempuran di Pilgub NTT.

Permainan cantik para elit politik semakin terasa lihat saja aksi gonta-ganti pasangan tak terelakan. Bahkan ada pasangan yang dipastikan maju pun harus “Bercerai”. Hanya Esthon Foenay dan  Chris Rotok (Esthon-Chris) yang masih bertahan. dengan didukung tiga partai besar yakni, Partai Amanat Nasioanal (PAN), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Perindo Esthon – Chris belum ada tanda-tanda keretakan.

Sementara itu, beberapa partai belum memastikan figur yang akan mewakili partai mereka. salah satunya Partai Demokrasi perjuangan Indonesia (PDIP). Partai berlambang banteng ini benar-benar membuat  masyarakat “Haus” akan kepastian.

Bukan Hanya itu, para figur yang telah mendaftarkan  diri ke partai PDIP dibuat galau bagaimana tidak hingga saat ini PDIP belum memberi sinyal siapa yang akan diusung. Namun,  pada rabu (13/12/2017) beredar luas di medsos undangan dari pihak DPP untuk Sejumlah figur terbaik NTT yakni, Raymundus Fernandes, Mariaunus Sae, Lucia Adinda Leburaya, Emy Nomleni, Novianto U P S A Lende.

Mungkinkah, ini pertanda PDIP telah mengakhiri drama politik pilgub NTT dengan menetapkan figur yang diusung. Jika ini benar maka, akhirnya Si “Moncong Putih” pun akan memberikan  “pelukan” hangat kepada figur yang dianggap pantas mewakili PDIP. Raymundus Fernandes, Mariaunus Sae, Lucia Adinda Leburaya, Emy Nomleni, Novianto U P S A Lende dibuat cemas. Namun,  harapan besar meraka untuk mendapatkan “pelukan “ hangat itu.

Pertanyaan sederhananya, siapakah yang layak memakai jaket merah??  Siapapun yang akan diberi kepercayaan, tentunya sudah melalaui pertimbangan matang oleh PDIP. Harap-harap cemas pun mengahntui ke -4 kandidat yang dipanggil PDIP. Pastinya, untuk mendapatkan  “pelukan” PDIP ke-empat kandidat ini akan melakukan lobi-lobi internal , saling sikut pun tak terelakan semboyan sentara dimedan perang “ Membunuh atau dibunuh menjadi senjata ampuh.

Pertanyaan berikut bagaimana dengan, figur lain yang telah mendaftar dan sudah memberikan sejumlah uang sebagai mahar politik??? Mungkinkah perjuangan mereka harus berakhir dititik ini?? Ataukah mereka masih diberi kesempatan mewakili PDIP di pilgub NTT?? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh PDIP dengan keputusan final tentang figur yang akan didukug.

Apapun yang diputuskan petinggi Partai PDIP adalah Final dan figur yang belum dipercaya tentunya harus legowo. Semoga putusan ini  tidak menjadi ajang pertempuran baru di kubu PDIP. (ikz)

Komentar Anda?

Related posts