Melayani Bukan Pilihan Tetapi Panggilan Allah

  • Whatsapp

Melayani Tuhan sebagai pengerja, evangelis atau pendeta ternyata bukan pilihan kita, tetapi, seperti dikatakan Yesus kepada murid-murid-Nya dalam Yoh. 15:16, adalah pilihan Tuhan. Petrus mengatakan dalam 2 Pet. 1:3, itu adalah panggilan. Dipilih atau dipanggil Tuhan dalam konteks ini sama artinya. Petrus dan rasul-rasul lainnya bukan memilih menjadi pelayan Tuhan, mereka dipanggil atau dipilih oleh Yesus sendiri. Musa dipanggil Tuhan menjadi pemimpin umat Israel sewaktu menggembalakan kambing domba di padang Midian. Paulus (sebelumnya bernama Saulus) dipanggil Tuhan ketika sedang dalam perjalanan ke Damsyik dalam usahanya menganiaya pengikut Kristus.

Saya sendiri tidak pernah ingin menjadi seorang pendeta. Bagi kami (saya dan isteri), melayani Tuhan artinya membantu dalam bidang diakonia, pembangunan gereja dan penginjilan. Dalam tahun 1990-an, Pembimas Kristen Protestan Jawa Barat ( alm. Bp. Ardi Yunus) meminta agar saya bersedia ditahbiskan menjadi pendeta karena GIKI waktu itu didaftarkan di Jawa Barat dan saya sebagai ketua sinode belum menjadi pendeta. Ia akan mengundang para ketua sinode gereja di Bandung untuk menahbiskannya. Karena memang saya tidak ingin menjadi pendeta maka saya mengajukan berbagai alasan untuk menolaknya. Sekarang ini, 20 tahun kemudian, saya menyadari, permintaan menjadi pendeta itu sebenarnya adalah suara Tuhan.

Dalam kilas balik perjalanan hidup kami, beberapa kali keluarga kami mengalami “pukulan” dan “goncangan” dari Tuhan, mulai dari yang lembut dan semakin lama semakin keras. Isteri saya lah yang menyadari hal ini dan meminta saya masuk “sekolah pendeta”, padahal saya masih aktif bekerja di sebuah perusahaan swasta. Program magister di STT yang seharusnya paling lama 1,5 tahun, baru saya selesaikan sesudah 3 tahun, itu pun sesudah saya merasakan lagi ada “pukulan” dari Tuhan.

Jadilah saya seorang pendeta. Kalau dipanggil Tuhan tentu ada maksud-Nya. Melayani Tuhan berarti melaksanakan perintah-Nya untuk mengasihi (1 Yoh. 15:17). Panggilan mengasihi bagi saya dan isteri adalah melayani di GIKI dan secara rutin saya menyampaikan penginjilan melalui siaran radio di beberapa kota dalam program “Suara Pertobatan”.

Sesudah melayani Tuhan sepenuh waktu, kami merasakan kehidupan ini jauh lebih indah, walau masalah dan tantangan tetap ada. Firman Tuhan dalam Yoh. 15:16 dan 2 Pet. 1:3 mengatakan, kebutuhan-kebutuhan kita dalam pelayanan disediakan oleh Tuhan. Kalau tahu begini, tahun 1990-an dulu saya pasti sudah mau menjadi pendeta.

(Pdt. Remedi)

Komentar Anda?

Related posts