Medah Dan Marianus Sae Tolak Jadi Cawagub

  • Whatsapp

Kupang,lensantt.com – Perhelatan Pilkada Gubernur kina memanas para bakal calon mulai menebar pesona sejumlah kandidat pun mendekati partai politik sebagai kendaraan menuju pilgub 2018 mendatang.

Dari beberapa nama terdapat dua nama yang ikut meramaiakan bursa calon  gubernur dan wakil gubernur proviinsi NTT yakni, senator Ibrahim Agustunus Medah dan Bupati Ngada Marianus Sae. Ternyata kedua politisi ini mempunyai komitmen yang sama yaitu menolak jika di tawarkan untuk menjadi calon wakil Gubernur.

Hal itu terungkap saat diwawancarai wartawan pada Senin (09/10/2017) di Hotel Naka kupang. Kepda Media medah menegaskan, Dirinya maju sebagai calon gubernur sehingga tidak ada tawaran untuk menjadi calon wakil gubernur NTT.

“Saya bertarung sebagai Calon Gubernur bukan sebagai wakil gubernur,” tegasnya.

Menurut dia, sebagai politisi ia mempunyai ide-ide cemerlang untuk memajukan provinsi  NTT sehingga menjadi calon gubernur merupakan jalan terbaik menyalurkan ide-ide tersebut. “Saya puny aide yang harus disalurkan ke masyrakat,” tegasnya.

Ia juga menegaskan, sebagai anggota partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dirinya tidak bisa memaksakan kehendak partai sehingga ia akan legowo jika tidak diakomodir partai sebagai calon gubernuru. Namun Lanjut dia, semua harus berproses sesuai aturan yang ada didalam partai.

“Saya terima sipapun yang dipilih untuk mewakili partai Hanura asal sesuai aturan yang ada,” tegasnya.

Semantara itu  Bupati Ngada Marianus Sae juga mengungkapakan hal yang sma bahwa dirinya mencalonkan diri sebagai gubernur buka Wakil gubernur, pasalnya ide-ide cemerlang akan diberikan untuk kemajuan provinsi NTT.

“saya maju sebagai calon gubernur bukan wakil,” pungkasnya.

Marianus Sae akan lebih memilih menjadi Bupati Ngada ketimbang menjadi calon wakil gubernur. Ia menambahkan, masih tersisa pekerjaan di kabupaten Ngada yang harus di lanjutkan. “Kalau jadi wakil medingan saya tetap menjadi bupati di Ngada,” Tegasnya.

Pada kesempatan itu Marianus Sae juga menegaskan, untuk membangun provinsi NTT harus membenahi Infrastruksur darai pelosok karena hasil-hasil pertanian maupun peternakan di provinsi NTT sebenarnya sangat banyak namun terkendala dengan infrastruktur yag kurang memadai.

“Bangun NTT harus dengan perbaiki infrastruktur percuma punya bayak hasil tapi jalanya tidak bagus bagaimana hasil tersebut mau di jual ke luar, “ ujarnya. (ikz)

Komentar Anda?

Related posts