Leksi Saluk: Nara Sumber Punya Hak Jawab, Walikota Kupang Nilai Berita Viktory News Tendensius

  • Whatsapp
anggota DPR.RI Jefry Riwu Kore

Kupang, lensantt. com –  walikota Kupang Jefry Riwu Kore menilai berita yang di produksi oleh Koran Harian Voktory News melalui wartawan Leksi Salukh sangat tendensius.

Pasalnya,  tulisan tersebut dinilai sering mempolitisir dan tidak sesuai fakta dan kebenaran.

” saya sangat paham kerja kawan- kawan wartawan dalam mencari berita, namun yang dibuat leksi jauh dr kode etik sebagai wartawan. Sering mempolitisir berita dengan tujuan tendensius. Sudah berulangkali leksi sering  tulis tidak sesuai fakta dan kebenarannya, ” kata walikota Kupang saat di wawancara via whatsapp (wa) minggu (25/03/2018).

 

Walikota menjelaskan,  ketika ingin melakukan klarifikasi ia (walikota) dianjurkan untuk menggunakan hak jawab.

“dan ketika saya minta klarifikasi, disuruh pakai hak jawab ketika nama saya telah terlanjur negatif. Berulang kali sering terjadi Bukankan ini itikad buruk kepada saya?? ” tambah dia.

Menurut dia , seorang wartawan harus memahami kode etiknya. Dia menambahkan, sebagai manusia tentunya akan marah jika selalu disudutkan dengan berita-berita yang dinilai tidak sesuai fakta yang ada.

“Wartawan harus paham kode etiknya, bt juga akan paham rambu-rambunya. Jelas saya marah jika saya selalu disudutkan dengan berita-berita yang tidak sesuai fakta.” uajr dia.

Ia menjelaskan,  saat pengresmian kapal di tenau wartewan Viktory News (leksi saluk)  sempat bertanya soal bagaimana hasil di amerika.karena sibuk walikota menjawab kalau hal itu sudah di sampaikanke wartwan lainnya.  Untuk dia ,menyarankan agar wawancara tersebut dilakukan di kantor walikota.

“Terakhir, waktu pengresmian kapal di Tenau leksi tiba tiba datang nyosor dengan pertanyaan bagaimana hasil di Amerika..saya bilang bahwa ini ada banyak orang ditengah kerumunan yang banyak saat beta jalan dengan dirjen.saya jawab saya sudah omong ulang kali ke wartawan mengenai ke US. Kalau bisa leksi ke kantor saja karena ini lagi rame. Selesai.. besoknya beritanya sangat tidak beretika termasuk tulis pulang hari minggu masuk kantor selasa tanpa konfirmasi padahal saya pulang senin tanpa istirahat bt masuk kantor selasa, ” ujarnya.

Ia kembali menegaskan,  kalau pemberitaan tentang dirinya sangat tendensius dan jauh dari fakta . Ia menambahkan,  tulisan yang di muat merupakan pembunahan karakter.

Sebagai manusia tentunya akan marah . Dia juga mangatakan kalau, kalau dirinya bukan tipe pemimpin “telinga tipis”

” Berita sangat tendesius dan sangat jauh dari fakta.. dan beritikat sangat buruk..dan bukan baru satu kali..sdh bbrp kali..kita tegur baik baik..suruh pakai hak jawab.. wartawan harus independen..tulisnya akurat..fakta.. jangan asal habok dan tendensius..saya sdh jelaskan perjalanan saya ke wartawan mungkin kebetulan dia tdk ada..dan sy sdh kasi tau dia bahwa saya sdh jelaskan..dan krn saat itu terlalu banyak.orang sedang bersama pak farry dan para direktur..sy bilang .. jangan disini ..nanti ke kantor saja ya beta jelaskan lagi ..besoknya judulnya sangat tendensius..Jefri enggan menjelaskan perjalanan ke AS..padahal sy sdh jelaskan ke para wartawan maka  muncul berita di timex dll..dan juga membuat info yang jauh dari fakta.. sy seolah oleh sy tidak masuk kantor  senin..krn sdh pulang minggu… dia bilang sdh pulang minggu tapi masuk kantor selasa.. dari mana dia dapat info itu..apa pernah dia konfirmasi tentang kedatangan sy? Padahal sy landingnya senin di jakarta..dan tanpa istirahat dari perjalanan panjang..dari new york ke indonesia..hari selasa sy sdh masuk kantor.. dia benar benar buat pembuhuhan karakter.. jadi wajar saya marah.. sy bukan malaikat ..dan sy juga bukan tipe telinga tipis..  kalau terlalu .dan berulang ulang…ya kita marah, ” kata walikota via WA.

Ia mengatakan, wartawan tidak pernah melakukan konfirmasi terkait pemberitaan tersebut.

“Pak izak.. wartawan sama sekali tdk pernah konfirmasi ke saya..semua tulisan nya dibuat dengan pikiran nya sendiri..contohnya dia bilang sdh pulang minggu ..masuk selasa?? Dari mana dia dapat info tsb?? Konfirmasi ke siapa?? Sy berangkat sabtu dari NYC tiba senin..selasa masuk kerja tanpa istirahat dan jetlegt, ” kata dia.

Sementara itu , leksi saluk kepada media ini vtia telepon seluler mingu (25/03/2018) menjelaskan,  bahwa sesuia aturan uu pers no 40 tahun 1999 setiap nara harus menggunakan hak jawab.

“Setiap punya hak jawab ,” kata dia.

Ia menjelaskan,  yang dilaporkan adalah kata-kata makian yang di keluarkan oleh jefry riwu kore.

“Om  bagaiamana kalau om di maki-maki, ” tegasnya.

Masalah yang terjadi kata dia,  antara redaksi viktory News dan walikota bukan maslah persorangan padanya,  saat wawancara mewakili redaksi VN bukan atas nama pribadi.

“Masalah ini antara redaksi VN dan Pak walikota bukan leksi saluk, ” jelasnya.

Ia mempersilahkan,  walikota untuk berargumen tentang maslah ini. Namun,  sesuai keputusan redaksi akan terus lakaukan proses hukum. (Ikz)

Komentar Anda?

Related posts