Jonas Salean Akui Proyek Dan Jabatan Dibagikan Kepada Keluarga

  • Whatsapp

Kupang,lensantt.com – Walikota Kupang Yonas Salean dengan tegas mengakui kalau dirinya memberikan proyek dan jabatan saat memimpin. Menurut Jonas, pemberian proyek berdasarkan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan juga pengangkatan keluarga untuk menduduki sebuah jabatan berdasarkan kompetensi yang layak.

 “Keluarga ini mau dia hidup dari mana kalau berani tidak kasih keluarga proyek, loh kau kasih makan dia apa setiap hari,” Demikian disampaikan  Jonas Salean  saat memberikan sambutannya pada pelaksanaan Deklarasi dan Pemberian Surat Keputusan (SK) dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (21/07) sore.

Salean menjelaskan, dirinya tidak ingin berbicara tentang kejelakan secara individu namun proyek maupun jabatan diberikan sesuai dengan aturan yang berlaku, “Bukan kita bicara orang punya jelek, bilang walikota hanya urus dia punya keluarga jadi pejabat ini, pejabat ini, siapa yang urus keluarga? Kan keluarga di situ punya uji Kompetensi layak masa kita tidak perhatikan selama menjadi walikota,” ujar Jonas.

Dalam deklarasi tersebut, Jonas Berterima kasih kepada seluruh pengurus Partai Hati Nurani Rakyat yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya dan Niko Frans untuk bertarung di pilkada kota kupang 2017 mendatang. Dia menambahkan, Surat Keputusan Dukungan dari partai Nasional Demokrat (Nasdem) kepada paket sahabat  sudah dikeluarkan , sedangkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golongan Karya (Golkar) masih menunggu persetujuan.

“SK Dukungan dari partai Nasdem sudah dikelauarkan, sedangkan Golkar Dan PDIP masih tunggu persetujuan, ” Jelasnya.

Pernyataan berbeda disampaikan, Bakal calon Walikota Kupang Kupang Jefri Riwu Kore yang akrab disapa Jeriko dalam Orasi politiknya saat deklarasi paket FirmanMu di Hotel Maya, Rabu (20/07) mengatakan, sebaik apapun program pemerintah yang diusung oleh pimpinan wilayah, tidak akan mendapat manfaat terbaik bagi rakyat, kalau sudah dilandasi atau didahului dengan kolusi dan nepotisme. Pasti ujung-ujungnya bakal ada korupsi dan rakyat yang bakal menderita.

“Banyak pemimpin setelah berhasil akan sulit mengatakan tidak pada keluarga, pada tim sukses, akibatnya semua diambil keluarga, padahal banyak sekali pekerjaan yang harus dibagi kepada masyarakat akhirnya diambil keluarga. Firmanmu bertekad untuk melawan itu, demi kota Kupang yang lebih baik,” jelas  Jeriko .   (ikz)

Komentar Anda?

Related posts