Kupang,lensantt.com – Ketua Flobamora Papua Barat, Clinton Tallo bersama sejumlah pengurus Flobamora Papua Barat, Jumat, 14 Agustus 2015 menemui Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Beny Litelnony dalam rangka silaturahmi dan mengundang Wagub NTT untuk menghadiri acara pelantikan pengurus Flobamor Papua Barat.
Pada kesempatan itu, Clinton mengatakan warga NTT yang tinggal di Papua Barat mencapai 40 ribu orang. Paling banyak adalah transmigrasi yang bekerja sebagai buruh bangunan dan lainnya.
“Banyak warga NTT di Papua Barat, sehingga kami membentuk sendiri paguyuban Flobamora di daerah itu,” kata Clinton saat audiens dengan Wakil Gubernur NTT Beny Litelnoni di ruang kerjanya.
Pada kesempatan itu dia mengeluhkan sulitnya transportasi laut dari NTT ke Papua Barat dan sebaliknya, sehingga warga NTT di Papua kesulitan untuk pulang kampung. “Kapal Pelni hanya melayani hingga Makasar, sehingga kami kesulitan,” katanya.
Dia mengaku tidak banyak warga NTT yang bisa menggunakan transportasi udara karena biaya cukup mahal. Jika ada pun yang menggunakan transportasi udara sering kecopetan saat transit di Makasar. “Saya pernah menemui lima warga NTT yang kecopetan dan tidak bisa pulang,” katanya.
Karena itu, dia berharap adanya koordinasi antara Pemerintah Papua Barat dan NTT untuk membuka jalur transportasi laut sehingga bisa membuka akses antar dua daerah itu. “Kami berharap ada transportasi laut dari NTT ke Papua dan sebaliknya,” katanya.
Pada kesempatan itu, Clinton juga menyampaikan undangan kepada Pemerintah NTT untuk menghadiri acara pelantikan pengurus paguyuban Flobamora Papua Barat yang sedianya akan digelar pada 29 Agustus 2015 di Sorong.
Wakil Gubernur NTT Beni Litelnoni mengatakan akan melakukan koordinasi dengan Gubernur NTT dan pimpinan SKPD untuk menghadiri pelatikan tersebut. “Kami akan sampaikan agar bisa ada mewakili NTT untuk hadiri acara tersebut,” katanya.
Sebelumnya Paguyuban ini juga telah menemui Wali Kota Kupang, Jonas Salean dan memberian undangan untuk menghadiri acara pelantikan itu. ***
